Studi Wisata atau akrab disebut Studi Lapangan adalah kegiatan yang menguras uang cukup banyak. Tetapi, tidak sebanding dengan ke-asyikan yang dialami anak-anak. Rata-rata, anak menyukai Studi wisata karena perjalanan bersama teman dekat bukan karena mendapat informasi lebih luas tentang tempat tujuan wisata tersebut. Anak lebih suka hanya duduk santai bersenda-gurau bersama teman di dalam bus atau kendaraan lainnya dibandingkan berjalan kaki. Kecuali, tujuan wisata yang isinya hanya bermain dengan teman-teman. Dan, hal yang paling dibenci anak-anak adalah MENGERJAKAN LKS dan MEMBUAT LAPORAN. Anak benci apabila saat di bus, mereka diingatkan akan LKS atau laporan yang harus dibuat setelah melakukan studi wisata. Jika mengerjakan laporan berkelompok mungkin anak lebih nyaman, tetapi apabila bekerja sendiri dan dikumpulkan dalam waktu dekat atau deadline, Haduhhh, anak-anak pusing tujuh keliling. Anak juga tidak suka apabila keesokkan harinya, masuk sekolah, dan ada tugas yang menumpuk sehingga anak-anak tidak bisa tidur dengan nyenyak karena pulang dari tempat wisata saja sudah malam. Apalagi, ada yang namanya Harpitnas alias Hari kejepit Nasional. Contoh: apabila studi wisata pada hari Kamis, hari Jumat masuk, dan Sabtu libur lagi, dijamin, anak yang malas akan beralasan capek atau lemas setelah oergi berwisata pada hari Jumat-nya. Jadi hal yang perlu diperhatikan saat studi wisata adalah:
1. Apabila keesokkan harinya ada tugas, kerjakan sehari sebelum studi wisata
2. Jangan terlalu capek saat bekerja
3. Bekerja sama dengan teman untuk mengerjakan LKS
4. Bekerja sama dengan teman untuk tidak mengingatkan tentang laporan.
5. Berdoa, agar guru berbaik hati supaya tidak memberikan tugas.
*rendyreynaldi
~Admin R