Pekerjaan Rumah

Mungkin beberapa murid jengkel apabila mendengar guru mengatakan kata tersebut. Tetapi pekerjaan rumah sangat membantu dalam mengisi nilai di raport. Banyak anak yang merasa masa bodoh dengan PR tersebut dengan 1001 alasan. Di SMP Mater Dei, anda tidak bisa menganggap enteng pekerjaan rumah. Karena, 50% nilai raport berasal dari nilai harian yang terdiri dari hasil rata-rata nilai tugas harian dan ulangan. Anak-anak terkadang kebih malas dalam membuat laporan observasi entah wawancara ataupun mencari berita di koran. Anak lebih suka jika membuat laporan instan dengan teknologi canggih (internet) yang serba ada dalam situasi apapun. Perlu diketahui oleh guru, anak-anak terkadang tidak mengumpulkan tugas internet tepat waktu "MUNGKIN" karena membuka yang namanya GAME ONLINE. Anak juga tidak belajar atau mengerjakan tugas karena tidak menulis di Buku Tugas atau Agenda Harian. Sehingga saat sampai di rumah, mereka lupa akan tugas yang diberikan dan cenderung bermain. Walaupun sudah di bacakan agenda, anak-anak pun tetap tidak menulis dan pada malam hari, mereka baru meminta agenda melalui sosial media. Sehingga anak tidak punya waktu untuk mempersiapkan dan masa bodoh. Kembali ke permasalahan, anak pun terkadang datang pagi (bukan untuk belajar) hanya untuk bertanya TUGAS. Walaupun berbagai cara dilakukan guru, murid masih saja bandel. Lalu anak beralasan belajar bersama di rumah teman, ternyata anak bermain game di warnet ataupun di tempat lain. Sehingga, dibutuhkan kerjasama antara guru dan orang tua serta orang tua harus menjalin hubungan yang intensif dengan anaknya sendiri agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan/ hal buruk. Dan terakhir tips untuk murid untuk terhindar dari PR yaitu Jangan Punys Rumah sehingga tidak ada yang namanya Pekerjaan Rumah (just joke)*rendyreynaldi
~Admin R